TikTokvideo from malindo (@malindo115): "dunia kau cari akhirat kau jangan lupakan". suara asli - ndis_alhusna.
TnSyeikh Abd.Ghani b. Yusof Pakar Motivasi,Speaker,Fasilitator & Trainer yang berkemahiran tinggi dalam program latihan & modul pembinaan modal insan serta pembentukan karektor Melayu Muslim.Modul MODID adalah gabungan beberapa modul training seperti ESQ,ES2Q,NLP,Self-Hypnosis,Anchoring,Inner Strength Reflection dan Modul bersifat Ketuhanan/Islamic Moduls.
DemiAllâh! Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kalian yang mencelupkan jarinya -Yahya (perawi hadits) berisyarat dengan jari telunjuknya- ke laut, maka lihatlah apa yang dibawa jarinya itu ?. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan permisalan ini, bahwa dunia seperti air yang menempel di jari yang dicelupkan ke dalam lautan, sedangkan akhirat
وَلَاتَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا. " Jangan melupakan nasibmu di dunia ". Jika kita artikan leterlek, mungkin maknanya adalah hendaklah kita seimbangkan dunia dan akhirat. Namun ternyata, yang dipahami oleh para ulama pakar tafsir tidaklah demikian. Banyak yang salah dalam memahami ayat ini gara-gara
Kejarlah akhirat, maka dunia akan mengikutimu." Beberapa dari kita pasti sudah akrab dengan kalimat itu. Berbeda dengan kehidupan dunia yang hanya sementara, tetapi kerap membuat akal pikiran kita terbuai oleh keindahannya. asy-Syura ayat 20 ini bahwa, "Barang siapa yang beramal untuk akhirat, Kami akan menguatkannya dan menolongnya untuk melakukan apa yang menjadi tujuan niatnya, maka
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Setiap setik kita hidup di dunia dan banyak melihat belajar dari dunia sekitar. Tapi ketika tanpa berpedoman Al-Qur’an dan Hadits, bukan tidak mungkin akhirnya terjebak pada pikiran “hidup adalah untuk keduniaan. Yang tidak mengejarnya/ rendah di mata duniawi, maka ia adalah orang yang gagal”, naudzubillaahi min dzaalik. Banyak orang menganggap orang yang punya jabatan tinggi, berprestasi, populer, kaya raya, dsb maka dialah yang sukses, padahal belum tentu. Seringkali kita terjebak penilaian kesuksesan seseoranga pada keduniaan saja, bukan apakah Allah merahmati/ ridho atau murka pada dia. Orang yang sibuk pada dunia menganggap belajar Islam adalah sampingan. Padahal belajar Islam adalah yang utama, baru belajar untuk keduniaan. Alasan manusia dilahirkan ke dunia adalah karena mempunyai tugas, yakni mengabdi pada Allah dengan tulus ikhlas karena Allah semata semoga Allah memberi petunjuk. Untuk Allah-lah kita hidup. Beberapa orang sering mengatakan begini, “kejarlah dunia, tapi jangan lupakan agama akhirat”. Kalau kita menelaahnya, kalimat tersebut menunjukkan bahwa koreksi jika saya salah yang dikejar utamanya adalah sesuatu yang bersifat duniawi kedudukan, status sosial, popularitas, kekayaan, jabatan, dsb setelah itu baru agama akhirat. Padahal susunan kalimat dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 77 mengatakan demikian, Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan … Al-Qashash77 Susunan kalimat dalam ayat Al-Qur’an di atas menunjukkan bahwa kita hidup di dunia diberi anugerah ilmu, kemampuan, harta, dsb untuk mengutamakan mengejar akhirat, hidup untuk Allah, barulah setelah itu dikatakan jangan lupakan kebahagiaan dunia. Dalam perenungan ini, ternyata yang berbahaya adalah jebakan dunia karena tipu daya setan. Karena kita sering menilai kesuksesan dari duniawi. Semoga Allah melindungi kita dari jebakan-jebakan dunia yang membuat kita lupa pada hakikat hidup yang sebenarnya.
SoalAdalah Jawaban Soal Ujian Tentang Kejarlah akhirat jangan lupakan duniaArti dari “Kejarlah akhirat jangan lupakan dunia” adalah ketika kita fokus beribadah, kita juga harus mengingat kebahagiaan kita di dunia. Contoh kebahagiaan di dunia adalah belajar untuk masa depan, bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, berpakaian untuk memenuhi syariat, dan “kejarlah akhirat jangan lupakan dunia” terdapat dalam Surat Al-Qashash ayat 77, yaitu“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah [kepada orang lain] sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di [muka] bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”Pada ayat ini, Allah menjanjikan kebahagiaan di akhirat, tetapi Allah juga mengingatkan untuk tidak melupakan kebahagiaan diri sendiri yang sesuai dengan tuntunan agama Islam. Kebahagiaan untuk diri sendiri seperti pada contoh di atas lainnya adalah makan dan minum yang halal dan mengeyangkan, memiliki rumah untuk berteduh, dan lebih lanjut—————————————Detil jawabanKelas –Mapel Pendidikan Agama IslamBab Surah al-Qashash ayat 77Kode –AyoBelajarDemikianlah Jawaban Soal Ujian Tentang Kejarlah akhirat jangan lupakan dunia Semoga Membantu.
Ketika seorang Muslim mengejar pahala demi kebahagiaan di akhirat, maka akan ditambah nikmat dunianya oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah berikut ini.“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagia pun di akhirat.” QS. Asy-Syura 20Firman Allah SWT tersebut menegaskan bahwa kehidupan akhirat lebih penting dan lebih banyak manfaatnya bagi seorang Muslim jika ingin mengejarnya. Semua orang sudah mengetahui bahwa hidup di dunia hanya sebentar dan hidup yang abadi itu di akhirat kelak. Rasulullah saw pernah bersabda, “Umur umatku hanya sekitar 60 sampai 70 tahun”. Walaupun kesadaran dan keyakinan kita mengenai hidup di dunia yang berlaku sementara sedangkan hidup di akhirat adalah kehidupan yang abadi dan kekal, tak lantas membuat kita sadar sepenuhnya. Lihatlah dan perhatikanlah betapa banyak orang yang mengabaikan akhirat, mereka sibuk dan asyik dengan dunia, seolah-olah merasa bahwa akan tinggal selamanya di dunia yang fana ini. Mereka lupa bahwa mereka sedang berjalan menuju akhirat. Lihatlah segala peristiwa seperti kematian dan bencana, apakah tanda-tanda dari Allah tersebut masih kurang membuat kita sadar?Hidup merdeka di akhirat kelak, sangat ditentukan oleh kualitas hidup kita di dunia. Kualitas baik atau buruknya kita menjalani hidup di dunia, menentukan sukses atau gagalnya kita hidup di akhirat. Sukses hidup di akhirat artinya masuk surga, sedangkan gagal hidup di akhirat artinya masuk neraka. Ibarat menabung di usia muda, maka akan menentukan kehidupan kita di masa tua. Kembali lagi bahwa semuanya tergantung pilihan seorang mukmin dalam menjalani hidup yang menjadi haknya, karena sejatinya hidup itu antara hidup sukses atau gagal di akhirat, tergantung pada kepandaian dan ketepatan kita dalam memilih jalan hidup di dunia. Ingatlah, Rasulullah saw pernah menerangkan bahwa akhirat jauh lebih penting daripada dunia. Beliau pernah bersabda, “Perbandingan dunia dengan akhirat, seperti seseorang yang mencelupkan jari tangannya ke dalam laut, lalu diangkatnya dan dilihatnya apa yang diperolehnya.” HR. Muslim. Di sini Rasulullah saw ingin menegaskan betapa luar biasanya perbandingan akhirat dengan dunia. Dunia hanya sekedar sisa air yang tertinggal di jari sewaktu dicelupkan dan diangkat darinya, sedangkan laut yang luas itu ibarat akhirat yang kekal dan tambahan, bahwa Rasulullahsaw pernah bersabda, “Barangsiapa yang kehidupan akhirat menjadi tujuan utamanya, niscaya Allah akan meletakkan rasa cukup di dalam hatinya dan menghimpun semua urusan untuknya serta datanglah dunia kepadanya dengan hina. Tapi barangsiapa yang kehidupan dunia menjadi tujuan utamanya, niscaya Allah meletakkan kefakiran di hadapan kedua matanya dan mencerai-beraikan urusannya dan dunia tidak bakal datang kepadanya, kecuali sekedar yang telah ditetapkan untuknya.” HR. TirmidziDi dalam Al-Qur’an, Allah SWT dengan sangat jelas menerangkan bahwa yang harus dicari oleh umat Muslim adalah kebahagiaan akhirat, walaupun begitu kita juga tidak boleh melupakan atau mengabaikan begitu saja kebahagiaan di dunia. Sebagaimana firman Allah berikut carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak akan menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS. Al-Qashash 77Dari hadis Nabi dan firman Allah SWT di atas, kita menjadi tahu bahwa pilihan kita dalam hidup ini adalah harus mengutamakan akhirat daripada dunia. Bagaimanakah cara mengutamakan akhirat dari hidup kita di dunia?1 Luruskan Niat Hanya Mencari Ridho AllahKunci utama agar hidup kita lebih mementingkan akhirat daripada dunia terletak pada niat kita. Apakah niat kita hanya niat-niatan ataukah niat hanya untuk mencari ridho dari Allah SWT. Niat yang hanya niat-niatan pada hakikatnya melakukan segala sesuatu yang disukai diri sendiri dan orang lain. Hal ini berbeda halnya dengan niat yang diniatkan untuk mencari ridho dari Allah SWT, karena pada hakikatnya niatan ini dilakukan atas segala sesuatu yang yang menjadi kesukaan Allah Al-Qur’an, Allah SWT berfirman “Katakanlah Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama menyerahkan diri kepada Allah.” QS. Al-An’am 162-163Di sini Allah menuntun kita agar dalam melakukan apa saja hanya dengan niat ikhlas hanya mencari ridho Allah. Bahkan hidup, mati dan segala yang ada serta yang belum ada sesungguhnya harus kita niatkan untuk Allah SWT. Kemudian sangat tidak boleh menyekutukanNya dengan apapun itu juga Laa syariika lahu.Kenapa niat menjadi penting dalam hidup kita? Karena kata Rasulullah saw bahwa, “Innamal a’malu binniyaat.” Sesungguhnya amal tergantung pada niatnya. Bahkan dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda, “Niyatul mukmin khairun min amalihi.” Niat seorang mukmin lebih baik daripada amalnya.Jadi, amal kita bahkan pahala yang akan di dapatkan dari amal tersebut tergantung dari niat kita sewaktu melakukannya. Sewaktu niatnya hanya mencari ridho Allah, maka akan dibalasNya dengan pahala. Sebaliknya, jika niatnya hanya karena selain Allah, maka tidak akan mendapat ganjaran pahala dari Allah karena itu, kita perlu hati-hati dalam memasang niat. Kalau niat kita hanya untuk mendapat dunia, maka yang kita perolehpun hanya dunia saja. Tidak akan mendapatkan akhirat. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an berikut ini.“….Maka di antara manusia ada orang yang berdoa; “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia”, dan tiadalah baginya bahagia yang menyenangkan di akhirat.” QS. Al-Baqarah 200Sangat jelas dalam firman Allah tersebut menerangkan bahwa kalau kita hanya mencari dunia, maka tidak akan mendapatkan bahagia di akhirat saw pernah bersabda, “Barangsiapa mencintai dunia, niscaya membawa kepada binasa di akhirat, dan barangsiapa mencintai akhirat niscaya beroleh keuntungan di dunia. Maka utamakanlah apa yang kekal, atas apa yang fana lenyap binasa.” HR. Ahmad, Al Bazzar dan Ath-Thabrani2 Selalu Pertimbangkan Akhiratnya atas Suatu yang Akan DilakukanKiat berikutnya agar kita selalu mengutamakan akhirat daripada dunia adalah dengan selalu mempertimbangkan akhiratnya dari semua kegiatan yang akan dilakukan. Jadi, waktu kita ingin berbicara ataupun sewaktu ingin melakukan sesuatu, maka lihat dampak akhiratnya. Kalau mendatangkan manfaat atau menguntungkan akhirat maka lanjutkan, tapi kalau mendatangkan kerugian mudharat akhirat maka segera hentikan, tinggalkan kegiatan tersebut dan jangan lakukan akhirat artinya kita mempertimbangkan firman-firman Allah dan hadis-hadis Nabi dalam membuat keputusan dalam melakukan kegiatan apapun. Sebab segala ajaran yang datang dari firman Allah dan hadis Nabi pasti mendatangkan manfaat dan keuntungan kita di dunia, terlebih lagi di kalau ada yang mencintai dunia, yang akan terjadi adalah dosa atau maksiat. Sebagaimana hadis Nabi, “Hubbud dunya ra’su kulli khati’ah.” Cinta dunia pokok pangkal kesalahan/dosa. Bahkan kata Nabi orang-orang yang mencintai dunia akan dilemparkan masuk neraka bersama-sama dengan dunia yang saw pernah menyatakan bahwa di Hari Pengadilan’ kelak, dunia akan tampak dalam bentuk seorang nenek sihir yang seram, dengan mata yang hijau dan gigi bertonjolan. Orang-orang yang melihatnya akan berkata, “Ampun! Siapa ini?” Malaikatpun akan menjawab, “Inilah dunia yang deminya engkau bertengkar dan berkelahi serta saling merusak kehidupan satu sama lain.” Kemudian wanita itu akan dicampakkan ke dalam neraka, sementara dia menjerit keras-keras, “Oh Tuhan, di mana pencinta-pencintaku dahulu?” Tuhan pun kemudian akan memerintahkan agar mereka pecinta dunia juga dilemparkan mengikutinya. Al-GhazaliBahkan Allah sendiri telah mengancam orang-orang yang lebih cenderung kepada dunia dengan neraka Jahim, sebagaimana firmanNya dalam Al-Qur’an berikut ini.“Adapun orang yang melampaui batas. Dan lebih mengutamakan kehidupan dunia. Maka, sesungguhnya neraka lah tempat tinggalnya.” QS. An’Naziat 37-39Melampaui batas itu artinya kita tidak mempertimbangkan akhirat untuk semua kegiatan kita. Malah lebih mementingkan dunia daripada akhirat. Mereka tidak memedulikan betapa banyaknya ancaman bagi pencinta dunia. Maka akhirnya bagi mereka pecinta dunia ini, Allah telah siapkan neraka Jahim untuk menjadi tempat sebab itu, mari utamakanlah akhirat daripada dunia. Pentingkanlah hidup untuk akhirat daripada dunia. Insyaallah, jika kita niatkan hidup di dunia hanya untuk mencari ridho guna kebahagiaan di akhirat kelak, maka senantiasa Allah dengan janjinya akan menurunkan keberkahan dan kenikmatan kita di dunia, sebab sejatinya pangkal dari hidup ini menuju pada alam yang kekal yakni akhirat. Semoga dengan niat mencari ridho Allah SWT, maka insyaallah akan kita dapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan hidup di akhirat. Aamin.
Jumlah suka dengan artikel ini 5,107 – Di sinetron religi bulan ramadhan ada film yang berjudul Insya Allah Surga. Dikisahkan mereka sedang mencari jawaban teka-teki “Kejarlah Akhirat Tapi Jangan Lupakan Dunia”. Mari kita bahas sama-sama yuk Dalam Al-Qur’an disebutkan “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi” QS. Al Qashshash 77. Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya tentang jangan melupakan dunia yang dimaksud “Janganlah engkau melupakan nasibmu dari kehidupan dunia yaitu dari yang Allah bolehkan berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan menikah. Rabbmu masih memiliki hak darimu. Dirimu juga memiliki hak. Keluargamu juga memiliki hak. Istrimu pun memiliki hak. Maka tunaikanlah hak-hak setiap yang memiliki hak.” Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 6 37. Itulah pembahasan mengenai teka-teki Kejarlah Akhirat Tapi Jangan Lupakan Dunia. Nantikan artikel menarik selanjutnya ya
Tadabbur Al Qur’an di AQL Islamic Center tanggal 16 Mei 2013 disampaikan oleh Ustad Muhammad Zaitun Rasmin, membahas Surat Al Qashash 28 ayat 77 “Dan carilah pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” Ada 4 point yang disampaikan dari ayat ini 1. Mencari pahala akhirat. 2. Jangan melupakan bagian di dunia. 3. Berbuat baik. 4. Jangan berbuat kerusakan. Pesan utamanya adalah Carilah Akhirat, Jangan Lupa Dunia. “Dan carilah” dalam ayat tersebut merupakan perintah, kalimat aktif. Ini berarti bahwa mencari akhirat adalah yang paling penting dan utama. Mencari akhirat dengan menggunakan apa-apa yang telah Allah karuniakan kepada kita yaitu 1. Hidup Menjadikan hidup atau gunakan hidup dengan sebaik-baiknya untuk mencari akhirat. Seperti hadits Rasulullah SAW “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” 2. Hati meliputi akal, pendengaran, penglihatan. Sebagaimana dalam Surat Al A’raf 7 ayat 179 “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” 3. Dan lain-lain seperti kesehatan, harta. Untuk mendapatkan akhirat tidak ada jaminan, tetapi untuk dunia sudah dijamin oleh Allah. Sebagaimana dalam Surat Hud 11 ayat 6 “Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata Lauh Mahfuz.” Tidak akan mati seorang anak Adam melainkan sudah habis rezekinya. Untuk urusan dunia Allah sudah memberikan kemudahan dengan insting dan alat. Yang banyak mendapat rezeki adalah 1. Yang paling kuat fisiknya. 2. Yang paling cerdas. 3. Yang paling keahlian khusus. Jadi jelaslah bahwa URUSAN AKHIRAT HARUS MENJADI PRIORITAS Salah Bekerja yang baik jangan lupa sholat. Benar Jaga sholat, ilmu agama jangan sampai berkurang, jangan lupa bekerja keras. Bagaimana membuat program agar kita benar-benar mengamalkan Surat Al Qashash ayat 77 ? Bekal yang harus kita miliki adalah 1. Tauhid yang benar merupakan bekal utama. Banyak amal saleh dan sedikit dosa maka akan mulus. Amal saleh kurang, banyak dosa maka akan menjalani proses. 2. Menjalankan yang diwajibkan oleh Allah SWT. Kewajiban yang sering terlupa adalah dakwah, hukumnya adalah fardu kifayah yaitu kalau sebagian sudah melaksanakan dan jumlahnya sudah cukup barulah gugur kewajiban yang lain. Dakwah lebih penting daripada umrah dan haji yang sunah. Ibadah yang saat ini paling susah ikhlasnya adalah umroh dan haji, karena sekarang lebih kepada status sosial. 3. Meninggalkan larangan seperti namimah, ghibah. 4. Berbuat kebajikan/melakukan ibadah umum. – Berbuat kebaikan, misalnya kepada sesama manusia dengan senyum, sapa, berkata lemah lembut, mencari ilmu. – Berbuat baik pada orang lain lebih utama daripada sholat sunah. – Sebaik-baiknya manusia adalah yang banyak manfaatnya bagi sesama. Dengan catatan dia tauhid, menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan. – Berbuat baik kepada sesama manusia dan berlapang dada kepada manusia. 5. Melakukan ibadah sunah seperti sholat sunah, puasa sunah.
kejarlah akhirat jangan lupakan dunia