Dalamdunia industri pertambangan, kecelakaan alat berat sangat rawan terjadi di karenakan perilaku operator yang tidak aman ketika pengoperasian alat, hal semacam ini merupakan kondisi dimana para operator di bawa kendali dari mereka pada saat operasional. Truk terbesar dan terpanjang di dunia vs kecelakaan alat berat Samsung menjadi produsen Paser Seorang operator alat berat jenis D85E-SS (Bolldozer) PT Paser Buen Kesong (PBK) diduga tewas dalam kecelakaan kerja di tambang batu bara lahan konsesi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) PT Kendilo Coal Indonesia (KCI) di Desa Lolo, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser pada Jumat (10/6/2022).. Dia Kondisikerja di pertambangan menjadi penyebab mengapa kecelakaan banyak terjadi, misalnya pekerjaan manual yang berat, tidak ada fasilitas untuk keamanan dan kesehatan, dan lain-lain. Selain kecelakaan kerja yang mengakibatkan luka dan kematian, sektor pertambangan juga menyebabkan sebagian pekerjanya terkena penyakit tertentu. Risikoyang ditimbulkan baik berupa risiko terhadap lingkungan maupun risiko terhadap para pekerja selama melakukan aktivitas penambangan. Faktor risiko yang biasa ditemui diantaranya ledakan, longsoran, kebakaran. Risiko lain dari aktivitas penambangan adalah terjadinya kecelakaan kerja yang melibatkan alat berat dengan kendaraan kecil. 90 kecelakaan kerja dan merupakan kontributor utama bagi terjadinya kecelakaan kerja. Di tambang bawah tanah PT. Freeport Indonesia, kecelakaan pada alat berat bergerak merupakan ‘top risk # 1’ dimana angka kejadiannya tinggi. Faktor penyebab kecelakaan tersebut seringkali Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Abstract Each did a job in the workplace, a person or a group of workers at risk of an accident or occupational disease. Human error was the cause of 80 % to 90 % of workplace accidents and is a major contributor to accidents. In underground mines PT. Freeport Indonesia, mobile heavy equipment accident at a 'top risk 1' where a high number of events. Factors causing these accidents are often associated with human failure was an indication of human error. Human error is also related to human factors occurs in a series of stages that include threats as a latent failure, situation awareness and action error as well as an active failure. The purpose of this study was to identified the main factors causing human errors that contributed to the incidence of accidents in the mobile heavy equipment operators at underground mines of PT. Freeport Indonesia. This research was an explanatory research with cross sectional and longitudinal retrospective study to investigate used a Human Factors Investigation Tool HFIT. The number of samples in this study were 35 respondents. The results of this research conducted is a major factor in the discovery of each of these elements. Elements of occupational factors on threats approved by 24 operators 69%, the detection and perception of the elements of situation awareness experienced by 19 operators 54%, and the timing error of the action elements committed by the 19 operators 54%. The statistic results with chi-square test indicates these three factors did not have a meaningful relationship, but has influences from one to another. Based on these findings, it is suggested that short- term improvements to give the referrals about safety to the workers and the long-term improvement is to create an integrated system to reduce it Kompas TV video vod Kamis, 9 Maret 2023 1800 WIB RIAU, - Dua pekerja perusahaan kapal, di kawasan PT Alusteel Shipyard, Tanjung Ucang, Batam, Kepulauan Riau, meninggal dunia, setelah tertabrak buldozer di area perusahaan. Dari rekaman video CCTV, dua pekerja sedang berbincang di dekat mobil pick up yang diduga mogok di area kawasan galangan kapal, Tanjung Ucang, Batam, Kepulauan Riau. Baca Juga Update Korban Longsor Natuna, BNPB 21 Orang Tewas, 33 Korban Lainnya Masih Dicari Namun saat buldozer berwarna kuning melintas, tiba-tiba tidak kuat melaju, di jalur tanjakan. Alat berat ini justru melaju turun, dan menabrak kedua pekerja dan mobil. Polisi masih menyelidiki penyebab kecelakaan, diduga ada kesalahan dan kelalaian operator, sehingga merenggut nyawa orang lain. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA TANA PASER – Sungguh nahas nasib seorang pekerja tambang batu bara di Kabupaten Paser, karyawan subkontraktor bernama Aliyas Wiranata 56 alami kecelakaan saat bekerja hingga meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi pada 13 Mei 2022 lalu, berada di lahan konsesi Kendilo Coal Indonesia KCI yang telah mengantongi Izin Usaha Pertambangan Khusus IUPK, di Desa Lolo, Kecamatan Kuaro, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Diketahui korban merupakan karyawan subkontraktor PT Paser Buen Kesong PBK, sebagai operator alat berat jenis D85E-SS atau Bolldozer, warga Kecamatan Tanah Grogot. Baca juga Kecelakaan di Kaltim, 2 Pengendara Motor di Bontang Tabrak Pot Bunga Jatuh Terlempar Tak Sadar Diri Kakak korban, Saodah menyampaikan bahwa ayah 3 anak itu meninggal akibat terkena benturan keras pada bagian penggerak unit undercarriage. Kala itu, unit yang biasa korban operasikan mengalami perbaikan. "Diduga karena kecelakaan kerja, kami juga tidak menyangka bisa seperti itu. Kami diceritakan oleh mekanik yang waktu itu memperbaiki alatnya, sedih pastinya namun mau bagaimana lagi," kata kakak korban Saodah mengikhlaskan. Pihak keluarga juga telah mengikhlaskan kepergian korban, namun Saodah mengaku khawatir atas masa depan ketiga orang anak saudaranya itu. "Kasihan anak-anaknya jadi yatim piatu, ibunya terlebih dulu meninggal, kemudian bapaknya. Terus bagaimana kehidupan mereka nanti, sekolah dan tempat tinggalnya," luap Saodah. Baca juga Kecelakaan di Kaltim, Dua Pria Tewas Alami Kecelakaan Tunggal di Jalan Poros Tenggarong-Samarinda Dijelaskan, keluarga besar korban beserta kerabatnya juga telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan pada 4 Juni 2022 lalu. Namun, belum ada realisasi atas kesepakatan yang telah dilakukan. Dengan adanya kejadian itu, dikatakan Saodah, keluarga beserta kerabatnya telah melakukan mediasi dengan pihak perusahaan pada Kamis 4/6/2022 lalu. Tapi hingga kini belum ada itikad baik dari hasil kesepakatan saat mediasi berlangsung. "Kemarin sudah ada mediasi, namun belum ada tindaklanjutnya seperti apa. Kami sabar saja, yang penting kami jangan dibuat khawatir," beber Saodah. Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi atau Disnakertrans Paser, Madju Simangunsong mengaku belum menerima laporan atas peristiwa tersebut. Baca juga Kecelakaan Maut di Kalsel, 2 Pemuda Berboncengan Tewas Saat Ingin Menyalib Motor di Depan "Sampai saat ini kami belum terima laporan secara resmi, dengar pun belum. Kalau ada kejadian biasanya ada laporan, itu menyangkut pengawasan, kalau kita menangani masalah hak," terangnya. Meski demikian, Disnakertrans Paser memastikan akan melakukan koordinasi dengan pihak provinsi menyoal peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi. “Kalau ada peristiwa kecelakaan kerja, itu merupakan ranah pengawas, sementara bagian pengawasan ada di Disnakertrans Provinsi," sebutnya. Kewenangan daerah, kata Madju menindaklanjuti peristiwa tersebut setelah menerima hasil laporan dari Pengawas Ketenagakerjaan. "Untuk pemeriksaan dan investigasi kasus akan ditangani Provinsi, kalau kita setelah proses itu dilakukan. Jadi kita koordinasi dulu ke Provinsi," tutur Kadisnakertrans Paser. * Artikel ini telah tayang di dengan judul Pekerja Tambang di Paser Tewas Akibat Kecelakaan Kerja, Korban Tinggalkan 3 Orang Anak. February 2023 Informasi Untuk mencegah terjadinya resiko kecelakaan, pastikan para pekerja menerapkan keselamatan kerja di tambang yang patut diketahui selengkapnya disini. Dibandingkan dengan pekerjaan lainnya, perlu menjadi catatan khusus bahwa pekerjaan dibidang pertambangan memang memiliki resiko yang tinggi untuk terjadi kecelakaan. Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM, tercatat total 104 kecelakaan tambang di Indonesia pada 2021. Jumlah tersebut mengalami penurunan 28,28% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 145 kejadian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dari tahun sebelumnya kesadaran tingkat keamanan dan keselamatan para pekerja tambang masih mulai terbenahi walau belum sepenuhnya cukup baik. Oleh sebab itu guna meminimalisir terjadinya kecelakaan tambang, pihak kementerian ESDM mewajibkan para perusahaan pertambangan untuk menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja Pertambangan SMK3P di seluruh prosedur sektor pekerjaan yang ada. 6 Poin Keselamatan Kerja di Tambang1. Mensosialisasikan ke seluruh staff pekerja2. Standarisasi perlengkapan & peralataan kerja3. Pengadaan prasarana darurat4. Pemantauan lingkungan kerja5. Program sertifikasi karyawan6. Menjamin keselamatan tamuPenutup 6 Poin Keselamatan Kerja di Tambang Mengingat daerah pertambangan melingkupi medan curam serta penggunaan alat berat, benar saja resiko kecelakaan yang mengintai dapat terjadi seaktu-waktu jika pekerja lalai. Hadirnya K3 Pertambangan setidaknya dapat menjamin keamanan pekerja tambang sehingga selamat dari kecelakaan dengan cara menetapkan keselamatan kerja, kesehatan kerja, lingkungan kerja, dan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Baca juga 5 Kriteria Kecelakaan Tambang Apa Saja? Cek Disini Berikut ini beberapa poin yang dapat diterapkan untuk menjamin keselamatan kerja di area pertambangan, diantaranya 1. Mensosialisasikan ke seluruh staff pekerja Perlu digarisbawahi bahwa kebijakan K3 tidak semuanya dapat dipahami oleh para pekerja atau staff. Maka dari itu, rasanya cukup penting untuk mengadakan sosialisasi dari perusahaan untuk menjelaskan secara rinci terkait pentingnya K3. Dengan demikian, para pekerja mampu menjalankan pekerjaan dengan implementasi keselamatan dari sosialisasi K3. 2. Standarisasi perlengkapan & peralataan kerja Selain memberikan pemahaman pada staff atau pekerja, tidak lupa perusahaan harus memberikan saranan keamanan yang baik, dimulai dari standarisasi perlengkapan dan peralatan kerja harus sesuai dengan SNI. Hal ini penting untuk meminimalisir adanya kecelakaan kerja karena alat yang digunakan tidak sesuai dengan stkamur yang sudah ditetapkan kementrian. Saat ini Stkamur Nasional Indonesia SNI dapat dijadikan patokan minimum sebagai parameter apakah perusahaan sudah memiliki perlengkapan yang stkamur. 3. Pengadaan prasarana darurat Jangan lupa perusahaan harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan saat terjadi kejadian tidak terduga. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir resiko tingkat keparahan akibat kesalahan teknis sehingga dapat ditangani lebih awal sebelum menimbulkan korban jiwa. 4. Pemantauan lingkungan kerja Setelah mempersiapkan peralatan pendukung teknis keselamatan kerja, tidak kalah penting melakuakn pemantauan lingkungan area kerja para karyawan, disatu sisi guna meningkatkan produktivitas. Dampak aspek lingkungan yang teratasi dengan baik, tentu bukan tidak mungkin perusahaan juga memiliki produktivitas yang tinggi. Bagian bagian yang tidak boleh luput dari pemantauan biasanya dicek pada intensitas cahaya, kebersihan dan sanitasi area, polusi, dan lain lain. 5. Program sertifikasi karyawan Progam sertifikasi karyawan umumnya berlaku untuk para pekerja yang memiliki tingkat resiko kecelakaan tinggi, khususnya operator alat berat seperti dumptruck, excavator, dan lainnya. Biasanya, sertifikasi ini juga termasuk salah satu persyaratan dalam melamar pekerjaan sehingga mudah ditemukan instansi pemerintah maupun swasta yang mengadakan progam tersebut. Selain personel teknis, personel non teknis juga perlu disertifikasi untuk mengetahui kompetensi dibidangnya dengan sertifikasi BNSP. 6. Menjamin keselamatan tamu Jangan lupakan keamanan dan keselamatan tamu yang sering melakukan visit atau kunjungan ke area proyek. Sеlаіn memberikan jaminan keselamatan untuk pekerja internal, keselamatan tamu yang berkunjung ke area pertambangan juga menjadi tanggung jawab perusahaan. Komite K3 ini harus memberikan panduan selama perjalanan bagi para tamu hingga mereka selesai melakukan kunjungan ke area pertambangan. Penutup Nah itulah ulasan informatif seputar paparan keselamatan kerja di tambang yang patut diketahui oleh pihak perusahaan maupun para pekerja tambang. Dengan meningkatkan keamanan serta keselamatan untuk para bersama, resiko terjadinya kecelakaan kerja dapat ditekan. Ingat, Tidak ada nyawa seharga batu bara. Kompas TV regional berita daerah Kamis, 22 Desember 2022 1704 WIB Dua karyawati operator alat berat di tambang nikel PT Gunbuster Nickel Industry GNI Morowali Utara tewas saat insiden kebakaran tungku Smelter 2 PT GNI Sumber Humas DPRD Morut MOROWALI UTARA, - Diduga akibat Kelalaian kerja utamanya dalam keselamatan kerja karyawan, dua karyawati operator alat berat di tambang nikel PT Gunbuster Nickel Industry GNI Morowali Utara tewas saat insiden kebakaran diduga akibat ledakan tungku di smelter dua milik Kamis pukul dini hari 22/12/2022. Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdi Mastura diminta untuk tidak menutup mata terhadap peristiwa kecelakaan kerja yang kerap terjadi di area pabrik tambang nikel PT Gunbuster Nickel Industry di Desa Bungintimbe, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Morut, Muhammad Safri usai mendatangi PT GNI beberapa waktu lalu. Safri mendesak Gubernur Rusdi agar bertindak tegas dalam menyikapi kasus kecelakaan kerja di PT GNI yang telah menelan korban jiwa sejumlah karyawannya. “Gubernur sudah pasti mendengar kabar peristiwa yang terjadi di PT GNI dan ini bukan sekali dua kali. Olehnya itu, beliau tidak boleh menutup mata. Ini masalah serius, pemprov harus bertindak tegas dalam menyikapinya. Nyawa manusia sudah melayang dimana mereka selama ini,” tegas Safri. Wakil Ketua DPW PKB Sulteng tersebut juga meminta Disnaker Provinsi Sulawesi Tengah untuk segera turun ke lapangan melakukan investigasi terhadap peristiwa kecelakaan kerja tersebut. Safri mengungkapkan saat mendatangi PT GNI, pihaknya menemukan aktivitas kerja karyawan di area pabrik tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri Kesehatan dan Keselamatan Kerja APD K3 “Jadi memang saya lihat kemarin, keselamatan karyawan kurang diperhatikan disini. Untuk APD K3 yang seharusnya disiapkan oleh perusahaan itu malah karyawan yang harus beli. Tolong Disnakertrans provinsi untuk segera turun melakukan investigasi mengingat banyak masalah-masalah ketenagakerjaan yang terjadi di PT GNI,” beber Safri. Safri meminta pihak aparat penegak hukum harus berani untuk ikut melakukan pengusutan di PT GNI. Dirinya menilai tidak tertutup kemungkinan polisi bisa menemukan sejumlah aturan aturan yang telah ditetapkan pemerintah namun tidak diterapkan oleh pihak perusahaan, ini kecelakaan yang terus berulang terjadi dan tingkat kecelakaan di Sangat tinggi “Saya kira Aparat Penegak hukum harus turun tangan mengusut kasus kecelakaan kerja di PT GNI. Jika polisi jeli, bisa saja mereka menemukan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh perusahaan. Saya kembali ingatkan Pemprov dan Aparat Penegak hukum bahwa ini adalah bom waktu tidak boleh dianggap sepele. Jika tidak ditangani secepatnya maka tidak tertutup kemungkinan akan ada korban-korban jiwa lainnya,” pungkasnya Sementara itu, pihak PT GNI belum berhasil dikonfirmasi media ini. Akses media ke perusahaan asal China tersebut memang kurang lancar. PT GNI masih enggan membuka diri dengan publikasi media, apalagi sifatnya mengkritik atau menyoroti kebijakan dan aktivitas perusahaan. tambangnikel PTGNI smelterterbakar Sumber Kompas TV Makassar BERITA LAINNYA

kecelakaan alat berat tambang