Makalahkerajaan kalingga. Hallo, kali ini saya akan membagikan informasi seputar kerajaan kalingga. selamat membaca. "KERAJAAN KALINGGA". Penulis : KATA PENGANTAR. Om Swastyastu. Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah PKN ini yang Katapengantar adalah bagian terpenting yang tidak bisa dilewatkan dari sebuah makalah atau laporan. Contoh makalah bahasa jawa tentang budaya jawa dibawah ini. Biasanya kata pengantar ini digunakan dalam membuat makalah laporan skripsi proposal dan bahkan di dalam surat. Contoh kata pengantar bahasa jawa lainnya muji syukur alhamdulillah. ContohTeks Naskah Pidato Kata Pengantar Sambutan Ketua Rt Dalam Rapat Tipstriksib. Contoh Kata Sambutan Ketua Panitia. Artikel makalah tentang Contoh Kata Sambutan lengkap dan singkat ketua panitia dalan rangka 17 agustus dan sambutan sebagai tuan rumah 2019. Pidato Sambutan Ketua Panitia Phbi Isra Mi Raj Dalam Bahasa Jawa Youtube Makalahini berisikan tentang informasi masyarakat jawa dan kebudayaan di dalamnya. Bab iii penutup 3.1 kesimpulan. Contoh Kata Penutup Makalah Daur Ulang Plastik Makalah Contoh penutup laporan pkl, contoh penutup laporan hasil observasi, contoh penutup laporan akhir tahun, contoh penutup laporan magang, contoh penutup laporan bahasa jawa, contoh penutup laporan pertanggung jawaban, contoh SMKNEGERI 2 MAGETAN. Jl. Kemasan no. 13 Magetan Telp/fax (0351)895065. E-mail : smkn2 magetan@yahoo.com. 2017. Kata pengantar. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah mata pelajaran bahasa jawa berjudul "MakalahTembang macapat Vay Tiền TráșŁ GĂłp Theo ThĂĄng Chỉ Cáș§n Cmnd. KATA PENGANTAR Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, atas karunianya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahasa Jawa Krama”. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kami. Dalam penyusunan makalah ini tentu banyak kekurangan dan ketidak sempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap saran kritik yang membangun. Tak lupa kami ucapkan juga terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan pembaca sekalian. Ungaran, 1 Oktober 2013 A. Latar Belakang Untuk mengetahui dan melestarikan Bahasa Jawa Krama dan penggunaanya sehari - hari Tujuan 1. Melestarikan Bahasa Daerah 2. Mengenalkannya kepada remaja yang mulai melupakan Bahasa Jawa 3. Mengetahui penggunaan bahasa Jawa Krama dalam kehidupan sehari - hari Permasalahan Dewasa ini banyak sekali remaja – remaja yang mulai meninggalkan budaya kedaerahan dan beralih ke budaya barat yang notabene bertentangan dengan budaya dareah. Budaya daerah, kgususnya bahasa Jawa pada umumnya dianggap kuno oleh para remaja jaman sekarang yang kebanyakan menggunakan bahasa Inggris atau Bahasa Mancanegara, namun lebih parahnya menggunakan bahasa alay. Padahal generasi muda merupakan pewaris Bahasa daerah yang mengandung nilai – nilai kesopanan yang luhur. Jangan sampai ada ungkapan “wong Jawa ilang Jawane” Kalau bukan kita siapa lagi? Pembahasan Macam Bahasa Jawa Kalau menurut unggah ungguhe tatanan,Bahasa Jawa dibagi menjadi 3 macam. 1. Boso Ngoko. Yaitu Bahasa yang sering dipakai sehari hari untuk berbicara kepada teman dan sebagainya. Boso Ngoko dibagi lagi menjadi 2 yaitu Ngoko Lugu. Ngoko Andhap. 2. Boso Madya. Dibagi menjadi 3 macam yaitu. Madya ngoko. Madyantara. Madya krama. 3. Boso Krama. Dibagi menjadi 6 macam yaitu Krama Lugu. Mudha Krama. Wredha krama. Krama inggil. Krama desa. Basa Kedathon. Banyak juga kan pecahan dari bahasa jawa ini. Biar tidak bingung, kebanyakan orang jawa membagi sendiri Bahasa Jawa menjadi 3 macam saja yang umum, yaitu 1. Bahasa Jawa Ngoko. 2. Bahasa Jawa Krama. 3. Bahasa Jawa Krama Inggil. Bahasa Jawa Ngoko. Bahasa ini digunakan bagi siapa saja, yaitu 1. Anak dengan anak. 2. Pertemanan yang sudah karib. 3. Orang yang lebih tua kepada yang lebih muda. Contohnya adalah Kowe ojo mangan dhisik. Sliramu ojo mangan dhisik. Bahasa Jawa Krama. Digunakanan oleh siapa saja, yaitu 1. Murid kepada guru. 2. Orang muda kepada orang yang lebih tua. 3. Anak kepada orang tua. 4. Pegawai kepada pimpinannya. Contoh kalimatnya adalah Punopo Eyang kakung sampun dhahar? Kulo tumut bapak datheng sabin. Lastri kolo wau tumbas sandal. Bahasa Krama Inggil. Ini merupakan bahasa tingkat paling tinggi di Bahasa Jawa. Unggah-ungguh yang sangat disegani oleh orang jawa. Siapa saja yang berbicara dengan bahasa krama inggil ini, tiada kata kasar sama sekali meskipun dalam keadaan marah. Kromo inggil ini merupakan bahasa yang lebih halus dan ngajeni kalau dalam bahasa Jawanya. Mengagungkan orang yang diajak bicara. Bahasa Krama Inggil biasa disebut juga dengan Kromo Alus Krama Halus. Contoh kalimatnya adalah Bapak tindak dhateng Jakarta dinten Minggu. Pak Bagio nembe mucalkelas sekawan. Pak Badrun mundhut sepatu. Eyang kakung nembe siram. Buku kulo dipun asto Bu Guru. Itulah kawruh bahasa jawa yang pantas untuk diketahui oleh orang Jawa sendiri khususnya. Kalau ada orang Jawa yang berbicara ngawur atau tidak sopan, maka banyak yang bilang kalau dia "Tidak Tahu Unggah-Ungguh" Unggah-ungguh = Tata Krama PENUTUP 1 Kesimpulan Bahasa Jawa Krama merupakan peninggalan budaya yang adiluhur yang mestinya dilestarikan karena sifatnya yang dapat membedakan sopan santun terhadap seseorang yang diajak bicara, namun malah ditinggalkan oleh remaja jaman sekarang. 2 Saran Bahasa Jawa Krama harus di lestarikan agar tidak punah oleh berkembangnya jaman. Masyarakat khususnya orang Jawa harusnya memperhatikan unggah ungguh dalam berbicara kepada siapa agar terciptanya hubungan harmonis antar keduanya. Daftar Pustaka “ Daryanto SS, 1999., Kawruh Basa Jawa Pepak ; Penerbit Appolo Surabaya Kata pengantar biasa ada di dalam laporan baik ilmiah maupun tidak. Contoh kata pengantar hallo sahabatnesia kalian tau enggak apa itu kata pengantar. Makalah Bahasa Baku Dan Bahasa Nonbaku Contoh kata pengantar makalah bahasa indonesia unpadacid. Contoh kata pengantar makalah bahasa jawa. Contoh kata pengantar makalah dalam bahasa jawa kata pengantar khanti ngucap syukur ing ngarsaning gusti allah swt penyusun saged ngrampungake tugas punika khanti mboten halangan satunggalipun. Itulah contoh makalah bahasa jawa tentang budaya jawa yang dapat admin kumpulkan. Segala puja hanya bagi allah yang maha pengasi lagi maha penyayang. Silakan baca contoh makalah bahasa jawa selengkapnya di blog contoh makalah mahasiswa contoh makalah mahasiswa blog kumpulan contoh makalah mahasiswa daftar isi kata pengantar cover daftar pustaka pendahuluan makalah pendidikan. Kata pengantar berisi tentang ucapan terima kasih penulis kepada pihak pihak yang telah membantu keberhasilan tersusunnya sebuah laporan. Admin kumpulan makalah terkini 2019 juga mengumpulkan gambar gambar lainnya terkait contoh makalah bahasa jawa tentang budaya jawa dibawah ini. Contoh makalah bahasa jawa pambuka ing jeneng allah ingkang nyithak paling panyayang kita ndedonga puja lan syukur ing ngarsane gusti sing wis sih panuntun dhumateng lan inayah gusti kanggo kita supaya kita bisa mutusake masalah makalah basa jawa bab geguritan. Contoh kata pengantar dalam bahasa jawa yang baik dan benar dapat anda copy di sini untuk referensi penyusunan makalah dalam bahasa ajawa. Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk cara membuat kata pengantar yang baik dan benar dengan lancar. Pasti disetiap pembuatan klipingmakalah tersebut ada saja kesulitan dalam pembuatanya termasuk kata pengantarwwwbukusemumyid contoh kata pengantar bahasa jawa buku semu berisi berbagai macam materi dan soal jawaban pendidikan tips kehidupan dan berbagai lainya serta review produk. Datenga dzat ingkang moho murah ingkang paring taufiq lan hidayah sahingga kanthi semangat lan bergairah kawulo saget ngrampungaken buku bahasa jawa punika menawi susunan puniko salah kulo nyuwun kanthi ridhoning manah dipun leresaken supados genah. Kata pengantar adalah bagian terpenting yang tidak bisa dilewatkan dari sebuah makalah atau laporan. Contoh makalah bahasa jawa tentang budaya jawa dibawah ini. Biasanya kata pengantar ini digunakan dalam membuat makalah laporan skripsi proposal dan bahkan di dalam surat. Contoh kata pengantar bahasa jawa lainnya muji syukur alhamdulillah. Berikut ini saya akan memberikan contoh kata pengantar yang dalam bahasa jawa disebut sebagai atur prawacana. Gores Gores Contoh Kata Pengantar Makalah Bahasa Indonesia Linguistik Historis Komparatif Perbandingan Bahasa Bali Contoh Makalah Bahasa Jawa Format Docx Microsoft Word Doc Kata Pengantar Daftar Isi A Raqib Habibullah Makalah Ir Soekarno Sman 1 Kepanjen Malang Jawa Timur 1 Bab I Pendahuluan A Latar Belakang Bahasa Jawa Adalah 13 Contoh Penyusunan Kata Pengantar Makalah Tugas Contoh Makalah Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan Pdf Doc Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Pustaka Pur Wasih Kata Pengantar Dalam Bahasa Jawa Terbaik Buku Semu 13 Contoh Penyusunan Kata Pengantar Makalah Tugas Contoh Kata Pengantar Makalah Dalam Bahasa Indonesia Makalah Kaago Ago Dalam Bahasa Muna Makalah Jawa Timur Academia Opik Academia Edu Makalah Kebudayaan Jawa Makalah Sejarah Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia Contoh Kata Pengantar Makalah Dalam Bahasa Indonesia Contoh Kata Pengantar Bahasa Jawa Contoh Hu Miegames Doc Makalah Bahasa Tata Kata Docx Cgc Lampung Academia Edu Kumpulan Contoh Kata Pengantar Yang Baik Dan Benar Sesuai Laporan Kegiatan Studi Wisata Ke Bali Tahun 2016 10 Contoh Makalah Yang Benar Sma Mahasiswa Sederhana Lengkap Contoh Kata Pengantar Skripsi Proposal Contoh Makalah Ponologis Bahasa Jawa Words 379 Struktur Dan Contoh Kata Pengantar Makalah Yang Baik Dan Benar 15 Contoh Kata Pengantar Skripsi Proposal Makalah 31 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Tugas 12 Contoh Kata Pengantar Yang Benar Dan Terbaru Makalah Karawitan Download Doc Pdf Lengkap Contoh Makalah Mahasiswa Yang Benar Beserta Pedoman 8 Contoh Makalah Cover Makalah Daftar Isi Makalah Contoh Makalah Karya Ilmiah Ini Dia Cara Membuat Dan Contoh Penutup Makalah Yang Baik 10 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi 21 Contoh Kata Pengantar Skripsi Makalah Buku Laporan 13 Contoh Penyusunan Kata Pengantar Makalah Tugas 15 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Proposal 11 Contoh Kata Pengantar Proposal Penelitian Kegiatan Dll Contoh Kata Pengantar Makalah Materi Pelajaran 1 Doc Karya Tulis Ilmiah Bs Jawa Dhaniaty Luthfiyah 17 Contoh Kata Pengantar Lengkap Laporan Makalah Skripsi Bahasa Jawa Cover Docx 7 Contoh Cover Makalah Beserta Cara Mudah Membuatnya Yang Contoh Kata Pengantar Yang Benar Untuk Laporan Makalah Contoh Kata Pengantar Karya Ilmiah Makalah Proposal 13 Contoh Kata Pengantar Skripsi Karya Ilmiah Yang Baik 32 Contoh Kata Pengantar Makalah Skripsi Laporan Proposal 27 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Dan Makalah Bahasa Jawa Quincy Guard 12 Contoh Kata Pengantar Makalah Tugas Proposal Dan 13 Contoh Kata Pengantar Skripsi Karya Ilmiah Yang Baik 20 Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar Serta Cara Membuatnya 10 Contoh Kata Pengantar Terbaik Yang Harus Anda Periksa 20 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Proposal Pdf Contoh Kata Pengantar Skripsi Dan Cara Pembuatannya Kumpulan Contoh Kata Pengantar Yang Baik Dan Benar Sesuai Contoh Kata Pengantar Karya Ilmiah Makalah Proposal Contoh Daftar Isi Skripsi Laporan Otomatis Dosenpintar Com 17 Contoh Kata Pengantar Makalah Skripsi Laporan Yang Makalah Tentang Bahasa Indonesia Penggunaan Bahasa Indonesia 8 Contoh Makalah Cover Makalah Daftar Isi Makalah Contoh Kata Pengantar Dan Penggunaannya The High Definite Contoh Kata Pengantar Bahasa Jawa Belajar Pengetahuan Online Contoh Kata Materi Pelajaran 1 Sistem Kesinoniman Dalam Bahasa Jawa Tif Daftar Isi Lembar Cover Makalah 1 Kata Pengantar 2 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Proposal Makalah Bahasa Jurnalistik Kompasiana Com Contoh Teks Eksposisi Dalam Bahasa Jawa Yang Baik Dan Benar 27 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Dan 20 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Proposal 7 Contoh Cover Makalah Beserta Cara Mudah Membuatnya Yang Contoh Laporan Kunjungan Museum Singkat Yang Benar Kata Pengantar Ips Tingkat Tutur Bahasa Jawa R Pdf Free Download 15 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Proposal Contoh Kata Pengantar Makalah Skripsi Laporan Singkat 15 Contoh Laporan Kegiatan Terbaik Dalam Berbagai Event Pdf Tes Bahasa Jawa Dengan Adobe Presenter 16 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Yang 100 Contoh Artikel Ilmiah Pendidikan Kesehatan Populer 17 Contoh Kata Pengantar Makalah Skripsi Laporan Yang 20 Contoh Makalah Yang Baik Dan Benar Serta Cara Membuatnya Ragam Bahasa Susastra Dalam Bahasa Jawa Pdf Free Download Contoh Kata Pengantar Makalah Agama Rayakan Kemenangan 15 Contoh Kata Pengantar Skripsi Proposal Makalah 31 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Tugas 25 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Proposal Lengkap Pdf Variasi Dialek Bahasa Jawa Di Kecamatan Langensari Kota Contoh Pidato Bahasa Jawa Kata Sambutan Tuan Rumah Acara Bahasa Cirebon Wikipedia Bahasa Indonesia Ensiklopedia Bebas 13 Contoh Kata Pengantar Skripsi Karya Ilmiah Yang Baik Contoh Kata Pengantar Karya Ilmiah Makalah Proposal 27 Contoh Kata Pengantar Makalah Laporan Skripsi Dan Doc Contoh Cara Membuat Makalah Billah Arif Academia Edu 7 Contoh Cover Makalah Beserta Cara Mudah Membuatnya Yang Makalah Ir Soekarno Sman 1 Kepanjen Malang Jawa Timur 8 Contoh Makalah Cover Makalah Daftar Isi Makalah Sistem Kesinoniman Dalam Bahasa Jawa Tif 0% found this document useful 0 votes6 views8 pagesDescriptionTema bahasa jawaOriginal TitleMAKALAH bahsa jawaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes6 views8 pagesMAKALAH Bahsa JawaOriginal TitleMAKALAH bahsa jawaJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................... 2 DAFTAR ISI ....................................................................................... 3 ABSTRAKSI ....................................................................................... 4 A. Latar Belakang ................................................................... 5 B. Rumusan Masalah .............................................................. 5 C. Tujuan ................................................................................ 6 D. Luaran yang Diharapkan.................................................... 6 E. Tinjauan Pustaka............ .................................................... 6 F. Metode Pendekatan........... .......................... .................... 7 G. Budaya Jawa dan Eksistensinya........................................ 7 H. Kesimpulan....... ................................................................ 16 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 17 ABSTRAKSI Di daerah Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. Jawa Tengah yang merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru baik darat, laut, maupun udara. Globalisasi berjalan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, di samping membawa kemajuan di dalam pribadi pemuda dan setiap elemen masyarakat, globalisasi juga memberikan dampak buruk terhadap sebuah budaya. Eksistensi budaya menjadi terancam, sehingga meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya mereka adalah tujuan yang paling utama. Dengan adanya kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat akan dapat sangat membantu tetap bertahannya budaya kita, karena kesadaran akan menggerakkan hati mereka untuk mencintai budaya mereka. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong mereka untuk selalu berusaha menjaga keberadaannya, sehingga eksistensi budaya ini akan terus tetap terjaga. Kata kunci budaya, Jawa, eksistensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jawa adalah bagian dari kepulauan NKRI yang paling padat penduduknya. Pulau Jawa itu sendiri terbagi menjadi provinsi Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain padat penduduknya, Jawa juga kaya akan khasanah budaya, karena dari masing-masing provinsi tersebut memiliki budaya, tradisi, dan latar belakang yang berbeda-beda. Dewasa ini kelangsungan budaya di pulau Jawa semakin terancam keberadannya, terlebih lagi dengan adanya modernisasi, globalisasi, dan kemajuan teknologi maka mengakibatkan semakin mudah pula merasuknya budaya asing yang sangat berpeluang merusak budaya tersebut. Kini semakin terlihat dengan jelas bahwa tidak dapat dipungkiri budaya kita kini semakin tersingkir. Pemuda lebih condong kepada budaya Barat dan semakin jarang masyarakat yang peduli dengan budaya leluhur mereka. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan permasalahan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dicari jawab atas pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut 1 Apakah budaya Jawa itu? 2 Bagaimanakah eksistensinya sekarang ini? 3 Apakah yang menyebabkan terancamnya eksistensi budaya Jawa? 4 Langkah apa sajakah yang harus kita lakukan untuk tetap menjaga eksistensi budaya Jawa? C. Tujuan Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang budaya dan untuk membangkitkan semangat mereka untuk mencintai budayanya. D. Luaran yang Diharapkan Makalah ini disusun supaya masyarakat lebih faham akan budaya Jawa “Tengah” yang menjadi budaya leluhur mereka, selain itu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap budaya mereka adalah tujuan yang paling utama. Dengan adanya kesadaran dari masing-masing pribadi masyarakat akan dapat sangat membantu tetap bertahannya budaya kita, karena kesadaran akan menggerakkan hati mereka untuk mencintai budaya mereka. Dengan demikian, hal tersebut akan mendorong mereka untuk selalu berusaha menjaga keberadaannya, sehingga eksistensi budaya ini akan terus tetap terjaga. E. Tinjauan Pustaka Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi budi atau akal diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Budaya didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasikan pengalamannya dan menjadi landasan bagi tingkah lakunya. Sebuah kebudayaan adalah milik bersama anggota masyarakat atau suatu golongan sosial, yang penyebaran dan pewarisan kepada anggota-anggotanya yakni kepada generasi berikutnya dilakukan melalui proses belajar dan dengan menggunakan simbol-simbol yang terwujud dalam bentuk yang terucapkan maupun yang tidak termasuk juga berbagai peralatan yang dibuat oleh mereka. Kejawen adalah peradaban yang terbentuk di Jawa merupakan aturan moral yang terapi unsur-unsur religius. Bagi masyarakat Jawa, mitos adalah sebuah sistem ide yang digunakan sebagai “cara untuk menjelaskan dunia”. Digelar dua buah kongres untuk mengembalikan kejayan budaya Jawa. Kongres yang pertama, kongres sastra Jawa KSJ diadakan di Solo 6-7 Juli 2009 . Kongres kedua , Kongres Bahasa Jawa KBJ digelar di jantung peradaban Jawa, Yogyakarta 15-21 Juli 2009. F. Metode Pendekatan Untuk mencari penyelesaian dari rumusan masalah yang telah ada, maka kami melakukan pengamatan terhadap problematika yang terjadi di masyarakat melalui fenomena-fenomena yang terjadi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan dari internet. Dan untuk memberikan keluaran maka kami mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada. G. Budaya Jawa dan Eksistensinya 1. Asal-Usul Budaya Jawa “Dalam catatan Yunani, yang ditulis Claucius Ptolomeus tahun 165 M istilah labadiou jawadwipa digunakan untuk menyebut pulau Jawa, yang mana kurang lebih artinya adalah sebuah pulau yang jauh terletak di tenggara yang kaya akan beras . Njowo digunakan sebagai sebuah ungkapan untuk mendefinisikan tingkah laku seseorang, atau dengan kata lain njowo itu adalah mengerti; paham; beretika sesuai dengan budaya Jawa . Peradaban tertua di Indonesia yang tercatat dalam perjalan pelancong-pelancong dari Cina maupun pedagang India masa lalu adalah Sakanagara abad 1 M sendiri terletak di pesisir barat Pulau Jawa, di sekitar daerah Pandeglang. Dari komunitas ini kemudian lahirlah Taramarajuk abad 4 M. Sedangkan di bagian tengah Pulau Jawa, peradaban tertua di awali dengan kerajaan Kalingga abad 6 M. Kemudian untuk Pulau Jawa bagian timur , peradaban pertama yang dicatat adalah kerajaan Kanjuruhan dengan ditemukannya prasasti Dinoyo tahun 760 yang ditulis dengan huruf Jawa Kuno Kawi. Kemudian dilanjutkan dengan kerajaan yang didirikan oleh Mpu Sendok, raja terakhir dari Wangsa Sanjaya yang berkuasa di Mataram pada abad 9 M, yang memindahkan ibukota kerajaan lebih ke timur di tepi Sungai Brantas. Diduga karena bencana alam meletusnya gunung Merapi. Dari uraian di atas dapat disimpulkan “peradaban tertua yang pernah tercatat di Pulau Jawa dimulai dari barat ke timur”. Juga terdapat bentuk sinkritisme yang paling pas dan harmonis antara ajaran teologi Islam-Hindu-Buddha-dan Jawa”. 2. Macam –Macam Kesenian dalam Budaya Jawa Budaya yang terdapat di pulau Jawa sangatlah beragam, namun di sini kita akan membahas tentang budaya Jawa Tengah yang lebih dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan budaya Jawa. Jawa tengah adalah salah satu provinsi di pulau Jawa yang memiliki budaya daerah yang sangat beragam. Jawa Tengah yang merupakan salah satu dari sepuluh daerah tujuan wisata di Indonesia dapat dengan mudah dijangkau dari segala penjuru baik darat, laut, maupun udara. Provinsi ini juga telah melewati sejarah yang panjang dari jaman purba hingga sekarang. Di Jawa Tengah segala macam bidang seni tumbuh dan berkembang dengan baik, dan hal ini dapat kita saksikan pada peninggalan-peninggalan yang ada sekarang. 3. Seni Arsitektur Bangunan Jawa Tengah Pembagunan Jawa Tengah pada umumnya bangunan induk serta bangunan lain di seputarnya secara keseluruhan merupakan kompleks perumahan yang dinamakan “Padepokan Jawa Tengah”, seni bangunan dari jaman Sanjayawangsa dan Syailendrawangsa. Jawa Tengah juga dikenal dengan sebutan “ The Island of Temples “ karena memang di Jawa Tengah bertebaran candi-candi. Pendopo Agung yang berbentuk “Joglo Trajumas”, atapnya yang luas ditopang 4 Soko Guru tiang pokok, 12 Soko Goco, dan 20 Soko Rowo. Kesemuanya membuat penampilan bangunan itu berkesan “momot”, artinya berkemampuan menampung segala hal, sesuai dengan fungsinya sebagai tempat menerima tamu. Pendopo Agung dihubungkan dengan ruang “pringgitan”, yang aslinya sebagai tempat pertunjukan ringgit atau wayang kulit. Pringgitan ini berarsitektur limas. Bangunan lain adalah bentuk rumah adat “ Joglo Tajuk Mangkurat”, “Joglo Pangrawit”, dan rumah bercorak “Doro Gepak”. 4. Tarian Daerah Jawa Tengah Tari Jawa memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan masyarakatnya. Selain sebagai hiburan, beberapa tarian yang lainnya juga memiliki fungsi sakral yaitu disajikan dalam pelantikan dan penghormatan raja-raja. Tarian Jawa itu berwujud seni tari yang adiluhung , sakral , dan Jawa tersebut banyak jenisnya. Tarian tersebut di antaranya sebagai berikut 1 tari Srimpi, 2 tari Bedaya Ketawang, 3 wireng, 4prawirayudha, 5 dan 6 tari Kuda-Kuda. Khusus di Mangkunegaran disebut tari Langendriyan , yang mengambil kisah Damarwulan . Tari yang terkenal di Kraton Solo di antaranya adalah Srimpi dan Bedaya Ketawang. Menurut kitab Wredhapradhangga yang dianggap sebagai pencipta dari tari Bedaya Ketawang adalah Sultan Agung 1613-1645 yakni yang menjabat sebagai raja pertama kerajaan Mataram. Tari ini tidak hanya ditampilkan saat pelantikan raja namun juga ditampilkan setahun sekali ketika hari-hari besar dan upacara kraton. Rangakaian tari Bedaya Ketawang dan nama penarinya dengan urutan sebagai berikut Batak, Endhel Ajeg, Endhel Weton, Apit ngarep, Apit mburi, Gulu, Dhada, dan Boncit. Sementara Kraton Kasunanan Pakubuwono juga menciptakan tarian, yaitu tari Srimpi. Tarian ini menggambarkan perang antara dua satria. Jenis tari srimpi di antaranya Srimpi Padelori, Andhong-andhong, Arjuna Mangsah, Dhempel Sangopati, Elo-elo, Dempel, Gambir Sawit, Muncar, Gandokusuma, dan Srimpi Lobong. Selain itu juga terdapat tarian Jawa modern yang biasanya disajikan saat hajatan, di antaranya 1 tari Gambyong, 2 tari Merak, 3 tari Golek, 4 tari Gambiranom, 5 tari Minak Jingggo, 6 tari Karonsih, 7 tari Gatotkaca Gandrung, dan lain-lain. Tayub juga merupakan salah satu tarian Jawa yang biasa ditampilkan dalam hajatan. 5. Seni Peran Ketoprak Ketoprak adalah salah satu kebudayaan daerah Jawa Tengah, yang mana kesenian ini diperankan oleh sekelompok orang dengan membawakan peran dan karakter dari tokoh-tokoh dari kisah-kisah cerita rakyat dari Jawa. Cerita yang sering diangkat dalam ketoprak adalah Ramayana dan Mahabarata, yang kesemuanya bercerita tentang kebaikan akan selalu menang melawan keangkaramurkaan. Karena itulah sebabnya mengapa masyarakat Jawa memiliki sikap “andap asor”, lemah-lembut, ramah-tamah, sopan-santun, dan penuh filosofi. 6. Wayang Wayang adalah salah satu tradisi bercerita di Jawa Tengah yang masih berlanjut hingga saat ini yang paling berkembang dan terkenal hingga ke penjuru merupakan salah satu kesenian Jawa yang hingga sekarang ini masih eksis. Kesenian wayang sering disajikan dalam hajatan. Wayang tidak jauh berbeda dengan ketoprak. Jika ketoprak diperankan oleh manusia, sementara tokoh-tokoh cerita dalam wayang diperankan dengan properti yang disebut wayang itu sendiri yakni sejenis miniatur dengan bentuk sosok manusia yang digambarkan sesuai dengan sifatnya dan berbahan dari kulit . Wayang dijalankan oleh seorang dhalang. Beberapa alat yang digunakan dalam pewayangan di antaranya adalah “kelir” background dalam bentuk layar yang berupa kain berwarna putih, “blencong” sejenis lampu yng digunakan untuk menambah kesan untuk menguatkan suasana dari jalan ceritanya, “debog” batang pisang yang digunakan sebagai tempat untuk menancapkan wayang-wayang yang hendak dimainkan, “cempala” dan “kepyak” sejenis alat untuk menciptakan suara pengiring saat wayang dijalankan. 7. Lagu Daerah Jawa Tengah Budaya Intelektual di tanah Jawa pada masa lalu ternyata sudah dapat dikatakan tinggi, hal ini terbukti banyak karya-karya sastra yang ditulis, meskipun berbentuk tembang sastra sekar macapat yang juga ternyata memiliki aturan-aturan baku , yang kalau kita pelajari akan tampak nilai-nilai intelektualitas yang tinggi. Ciri lain yang menonjol dari karya-karya itu adalah nilai mistiknya, sehingga membaca karya mereka seakan kita hanya akan mengungkap khasanah mitos yang tidak rasional. Padahal jika diperhatikan secara seksama banyak dari karya mereka yang mengandung informasi yang meyakinkan. Jawa Tengah memiliki lagu daerah, yang dibagi atas 1 tembang dolananIlir-Ilir, Cublak-Cublak Suweng, Gundhul Pacul, dan lain-lain, 2 tembang macapat Maskumambang, Pocung, Gambuh, Megatruh, Mijil, Kinanthi, Durma, Pangkur, Asmaradana, Sinom, dan Dhandanggula, dan 3 gendhing Jawa kreasi modern. 8. Kesenian Musik Jawa Tengah Musik Jawa yang disebut gamelan sering digunakan untuk mengiringi gendhing-gendhing dan tari , terdiri atas gender,demung, bonang, bonang penerus, gambang, gong, kempul, kethuk, kenong, saron, peking, siter, rebab, suling, dan kendhang. Masing-masing memiliki fungsi yang berbeda, yang menuntun suara adalah rebab sementara yang menuntun “sampak” Tempo adalah kendhang. Gamelan Jawa itu adalah salah satu corak gamelan yang eksis di Jawa Tengah dan Yoyakarta dan sebagian Jawa Timur. Musik gamelan Jawa berbeda dengan gamelan dari daerah lainnya. Jika gamelan Jawa pada umumnya mempunyai nada lembut dan menggunakan tempo lebih lambat, berbeda dengan gamelan Bali yang mempunyai tempo lebih cepat dan gamelan Sundha yang mana musiknya mendayu-dayu serta didominasi dengan suara seruling. Gamelan Jawa juga mempunyai aturan-aturan yang sudah baku di antaranya terdiri atas beberapa “puteran dan pathet” tinggi rendahnya nada. Juga ada aturan “sampak” tempo dan “gongan” melodi yang kesemuanya terdiri atas empat nada. Sementara yang memainkan gamelan disebut “Panayagan” atau “nayaga” dan yang menyanyi disebut “pesinden” wiraswara atau swarawati. 9. Bahasa Daerah Jawa Tengah Kebudayaan Jawa yang paling melekat dalam pribadi setiap masyarakatnya adalah bahasa Jawa. Setiap hari di mana saja dan kapan saja mereka selalu menerapkannya. Dari anak kecil hingga orang dewasa dapat menggunakannya dengan fasih, meskipun hanya sebagian kecil dari mereka yang benar-benar menguasai bahasa Jawa tersebut, karena bahasa jawa memiliki tingkatan-tingkatan dalam penggunaanya. Tingkatan-tingkatan tersebut menyebabkan tidak semua dari mereka dapat menguasai dengan baik. Bahasa Jawa terdiri atas bahasa krama inggil, krama alus , krama lugu, krama madya, dan ngoko. Krama inggil biasanya digunakan sebagai bahasa para MC hajatan, krama alus digunakan saat berbicara dengan orang yang dihormati, sedangkan ngoko digunakan dalam perbincangan antara orang-orang dekat atau biasa digunakan oleh para orang tua untuk berbicara dengan anak-anak mereka, atau oleh orang dewasa kepada orang-orang usia di bawah mereka dan dialog antara teman sebaya. Keanekaragaman ini menambah kekayaan budaya Jawa, namun hal ini juga justru menjadikan masyarakatnya enggan untuk menerapkannya. 10. Eksistensi Budaya Jawa Di balik kekayaan dan keagungan budaya Jawa, kelangsungan budaya Jawa kini semakin terancam punah. Semakin sedikit pula masyarakatnya yang sadar akan kebudayaan itu sendiri. Sebagian besar dari mereka juga kurang mengenal dengan baik budayanya tersebut, hal ini mengakibatkan semakin rendahnya kesadaran mereka akan budaya serta keinginan untuk menjaganya juga semakin rendah. Hal ini terbukti, karena banyak dari mereka yang tidak mengerti dan tidak mau tahu akan budayanya sendiri, lebih senang dengan budaya asing yang dianggap “keren”.Banyak dari kalangan masyarakat yang lebih suka mengenakan produk asing, mengembangkan pemikiran asing yang dianggap modern, dan hal ini juga melanda pada bahasa yang mereka pergunakan dalam berkomunikasi. Kenyataan yang terjadi sekarang ini adalah, banyak dari pemuda daerah yang lupa akan budaya mereka. Banyak dari remaja yang tidak lagi menguasai bahasa Jawa dengan baik. Semakin lama Budaya Jawa semakin tergerus oleh jaman , terlihat dari sebuah fakta bahkan atau mungkin kita mengalami sendiri saat guru mengajari tembang Jawa justru ditertawakan oleh orang menganggap menguasai budaya bukanlah hal yang penting, mereka menganggap ini adalah hal yang usang dan kuno , dan menghambat kemajuan. 11. Yang Menyebabkan Lunturnya Budaya Jawa Globalisasi berjalan seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi, di samping membawa kemajuan di dalam pribadi pemuda dan setiap elemen masyarakat, globalisasi juga memberikan dampak buruk pada budaya. Eksistensi budaya menjadi terancam, karena masyarakat yang merasakan kemajuan jaman selalu beranggapan bahwa budaya daerah tidaklah penting karena yang ada dalam otak mereka adalah bagaimana caranya dapat terus mengikuti kemajuan iptek yang terjadi. Ironinya bukan hanya sekedar memberi dampak buruk terhadap sikap masyarakat, namun juga merasuk ke dalam jiwa mereka kemudian tertanam kukuh dan kemudian menguasai mereka. Sehingga mengalahkan kesadaran mereka dalam berbudaya. Salah satu penyebab utama yang lainnya adalah karena pemerintah tidak lagi memasukkan pendidikan bahasa Jawa ke dalam kurikulum pendidikan 1975. Barulah sepuluh tahun kemudian terasa mengapa pemuda tidak dapat menguasai budaya Jawa dan tata krama di sisi lain tidak sedikit warga negara asing yang kagum akan budaya Jawa dan sangat antosias serta berlomba-lomba untuk bisa dan belajar budaya Jawa. Memang sebuah kenyataan pahit yang harus diterima. Namun hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Rasa bangga tidak cukup hanya diucapakan di bibir saja, namun harus dibuktikan dengan tindakan nyata, yaitu kita wajib menjaga dan melestarikan budaya kita. Rupanya karena eksistensi budaya Jawa yang semakin menhawatirkan keadannya ini, digelar dua buah kongres untuk mengembalikan kejayannya. Kongres yang pertama, kongres sastra Jawa KSJ diadakan di Solo 6-7 Juli 2009 . Meskipun belum dapat menghasilkan hasil-hasil yang lebik kongkrit, delapan puluh sastrawan Jawa yang hadir nampak cukup puas. Kongres kedua , Kongres Bahasa Jawa KBJ digelar di jantung peradaban Jawa, Yogyakarta 15-21 Juli 2009. Budaya adalah sebuah identitas yang akan membuat kita bertahan. Bertahan bukan dengan melawan tetapi dengan menerima. Menerima beragam berbedaan yang akan selalu hadir dalam perputaran jaman. Dan masih ada harapan , karena masih banyak anak-anak yang belajar tentang budaya mereka akan belajar banyak melalui kisah-kisah heroic yang akan mempengaruhi keputusan mereka kelak. Banyak cara yang dapat kita tidak sedikit dana yang dibutuhkan dalam hal ini, tetapi jika harus dibayar mahal dengan musnahnya sebuah budaya itu tidaklah akan sepadan. Dengan mendirikan sanggar-sanggar akan sangat membantu dalam menjaga kelangsun gan budaya ini. Menumbuhkan minat masyarakat adalah langkah awal yang harus kita kerjakan. Selanjutnya akan menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, yakni turut ambil bagian di dalamnya. Bagi yang memiliki kemampuan lebih dapat menyumbangkan tenaganya sebagai pelatih dalam sanggar tari misalnya. Sebagai guru vokal, kita juga dapat melestarikan budaya dengan cara mengajarkan tembang-tembang Jawa dalam kelas. Di dalam kehidupan sehari-hari kita dapat melestarikan budaya ini dengan cara menerapkan bahasa Jawa dengan baik dan dalam lingkungan sekolah dengan cara menyisipkan mata pelajaran Bahasa Jawa adalah sebuah langkah yang tepat. Karena mau tidak mau seorang siswa akan dituntut untuk belajar budaya Jawa ini. Kita jangan mau kalah dengan orang-orang asing yang antosias mempelajari budaya kita, karena kalau kita sampai terlena maka hal ini justru akan menjadi bumerang bagi kita semua. Sebuah fakta Reog Ponorogo kebudayaan asli Jawa Timur dihak patenkan oleh Malaysia, dan masih banyak hal-hal kecil lainnya yang seharusnya ini menjadi suatu kebanggaan bagi kita. Dulu kita harus kehilangan yaitu tempe yang diakui oleh Jepang, Reog oleh Malaysia, dan masih banyak identitas kita yang terampas. Ini adalah suatu hinaan dan pukulan keras bagi kita. Oleh karena itu kita harus menjaga jangan sampai hal ini terulang lagi untuk kedua kalinya. Ada peribahasa “ Tak ada gading yang tak retak “, ini adalah peribahasa yang tepat untuk menggambarkan keadaan budaya kita sekarang ini. Namun jika dirawat gading yang retakpun dapat dipakai sebagai hiasan, Begitu pula dengan budaya, jika kita penuh kesadaran dan keikhlasan menjaga kelangsungannya maka budaya ini akan tetap terjaga kelestariannya, keindahan, serta kekhasanahannya sehingga dapat kita nikmati hingga akhir nanti. Jadikan budaya ini untuk terus dan tetap eksis, sehingga generasi penerus kita akan tetap dapat menikmati budaya yang elok, agung, dan mempesona ini. Kita harus bangga memiliki budaya ini, karena budaya tidak hanya tersohor hingga ke penjuru dunia, tetapi juga merupakan aset yang begitu luar biasa. Setiap kebudayaan tanpa ditopang oleh kekuasaan politik tidak akan bertahan. Sebaliknya kekuasaan politik membutuhkan identas. Dengan memanfaatkan kebudayaan tertentu , sebuah rezim kekuasaan memiliki identitas . Di sini kebudayaan menjadi alat campur tangan dari pemerintah sangat dibutuhkan dalam hal ini. H. Kesimpulan Dengan mengetahui dan memahami budayanya, maka masyarakat akan tergerak hatinya untuk mencintai dan menjaga budaya mereka. Jika rasa memiliki telah tumbuh, maka mereka tidak akan pernah mau kehilangan budayanya. Sehingga mereka akan berusaha dengan keras untuk menjaga budayanya tersebut dari segala hal yang mengancam keberadaan budaya tersebut dan mereka akan selalu berusaha untuk melestarikannya. Kita harus berupaya keras untuk mencari jalan keluar dari permasalahan ini, sehingga kita semua dapat terus menjaga kelestariannya. Dengan demikian generasi penerus kita masih dapat menikmati budaya yang elok ini. Sehingga kekhasanahan budaya bangsa ini juga akan tetap terjaga hingga akhir nanti. Karena menjaga budaya daerah sama halnya dengan nenjaga budaya negeri ini. Dan hal ini adalah salah satu perwujudan kecintaan kita kepada tanah air. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1978. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta Balai Pustaka Maruti, Asal-Usul Budaya 8 Mei 2009] Nasukha, Yaqub, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Surakarta Penerbit Media Perkasa Yudiono, 1984. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Ilmiah. Semarang Universitas Diponegoro 0% found this document useful 0 votes15 views15 pagesOriginal TitleMakalah bahasa jawaCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes15 views15 pagesMakalah Bahasa JawaOriginal TitleMakalah bahasa jawaJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

kata pengantar makalah bahasa jawa